Keterangan: Banjir genangi puluhan hektar sawah di Pekon Margodadi. (sumber foto: M.Rofai)
Pringsewu, www.lampungheadlines.com – Musibah yang silih berganti dialami oleh warga di beberapa wilayah Kabupaten Pringsewu menjadi catatan dan agenda di awal memasuki tahun 2022.
Hal tersebut merupakan pekerjaan rumah Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu dalam mengatasi dan menanggulangi bencana yang cukup mengkhawatirkan warga Bumi Jejama Secancanan.
Diawali beberapa waktu lalu di Pekon Wates Selatan, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu musibah banjir rendam sekitar 50 Unit rumah warga.
Tidak jauh masih di Kecamatan Gading Rejo, di Dusun Bumi Sari Pekon Wates Timur juga mengalami banjir hingga sebabkan jembatan ambrol pada Senin (17/1/22) malam.
Lalu pada keesokan harinya Selasa (18/1/22), Dinas PUPR Pringsewu menerjunkan alat berat guna membersihkan dan melakukan pelebaran Drainase pasca banjir.
Diwaktu yang sama hujan yang disertai angin kencang terjang beberapa rumah warga hingga atap rusak di RT 005 RW 002 dan banjir di RT 001 RW 001 Pekon Blitarejo.
Sebelumnya Puluhan hektar tanaman jagung milik warga di pekon Waringin Sari Timur, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu diterjang hujan deras disertai angin puting beliung hingga alami kerugian mencapai Puluhan juta rupiah.
Kerugian juga dialami pemilik puluhan hektar sawah di Pekon Sri Rahayu, Kecamatan Banyumas, yang terendam luapan air sungai Way Waya akibat tidak lagi mampu menampung debit air dari derasnya hujan yang mengguyur daerah sepanjang sungai dan diperparah ambrolnya Talut Penahan Tanah (TPT) di Pekon Sri Rahayu sepanjang 10 Meter.
Bahkan yang terbaru puluhan hektar sawah di Pekon Ambarawa, Ambarawa Timur, dan Margodadi Kecamatan Ambarawa serta Dusun Jati Sari di Pekon Waluyo Jati, Kecamatan Pringsewu turut tergenang air pada Kamis (20/1/22) lalu.
“Durasi banjir sekarang lebih lama mas, bahkan sampai 5 hari baru surut dan itu kalau tidak hujan terus”, ujar Rokhmat selaku Kepala Pekon Ambarawa Timur.
Warga yang menggantungkan mata pencahariannya dari sektor pertanian harus terpaksa berlapang dada dalam menerima musibah banjir ini. Terlebih lagi kecemasan warga yang tidak ada kepastian banjir di sawah tidak terulang lagi dikarenakan intensitas curah hujan masih terjadi hampir setiap hari di awal tahun ini.
Maka diperlukan perhatian dan keseriusan dari Pemda setempat untuk menghadapi dan menanggulangi dalam tanggap bencana.
Keterangan foto: Turut hadir Kepala Pekon dan warga yang terdampak banjir dalam agenda pembahasan oleh Komisi II dan III DPRD Pringsewu, Dinas Pertanian, Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Pringsewu. (sumber: Nanang S.)
Hal tersebut juga menjadi topik pembahasan pada agenda rapat di Komisi II dan III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pringsewu, Dinas Pertanian, Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Pringsewu di Aula gedung setempat pada Jum’at (21/1/22) lalu yang turut dihadirkan masyarakat serta Kepala Pekon terdampak banjir. (*)