GADINGREJO – Pembubaran Pementasan seni Kuda Lumping di Kecamatan Gadingrejo, membuat polemik ditengah masyarakat, Pembubaran terhadap kegiatan Pentas Seni Kuda Lumping yang terjadi beberapa waktu lalu terkesan tebang pilih dan itu sangat nyata terlihat, apalagi jika dibandingkan dengan hiburan malam orgen tunggal yang juga di wilayah Kecamatan Gadingrejo, dari hasil pemantauan awak media beberapa waktu lalu, yang diantaranya Tidak dibubarkannya Orgen tunggal yang di gelar di Pekon Gadingrejo namun berselang dua harinya (27/05/2022) Pementasan Seni Kuda Lumping yang juga digelar di Pekon yang sama pada pukul 21.00 WIB dibubarkan oleh Polsek Gadingrejo yang dipimpin langsung Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar.
Seperti pada pemberitaan sebelumnya :
Dalam Konfirmasi kepada Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar pada saat dibubarkannya Pementasan Seni Kuda Lumping di Pekon Gadingrejo dikediaman Giono Warga Pekon tersebut, Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar mengatakan bahwa akan menindak segala hiburan malam yang tidak menerapkan Protokol Kesehatan baik itu jaranan ataupun orgen tunggal” Kata Kapolsek Gadingrejo.
Berselang Beberapa hari setelahnya (29/05/2022) terdapat Hiburan malam orgen tunggal di Pekon Wonodadi Utara dalam acara syukuran Khitanan, yang digelar hingga pukul 23.19 WIB, yang lepas dari pengawasan dari Polsek setempat, dari hasil informasi awak media ini kepada Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar, dimana sekitar pukul 23.30 WIB Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer mengaku tidak tau jika ada orgen tunggal tersebut, dan dari info tersebut akhirnya Kapolsek Gadingrejo mengutus anggotanya untuk membubarkan orgen tunggal tersebut.
Seperti pemberitaan sebelumnya :
Lepas pengawasan Orgen tunggal di Pekon Wonodadi Utara hingga pukul 23.19 WIB tetep berlangsung.
Berbeda dengan di Pekon Parerejo Kagiatan hiburan malam Seni Kuda Lumping digelar pada Senin malam Selasa (30/05/2022), Awak media ini mendapatkan informasi dan langsung mengecek di lokasi digelarnya Kuda Lumping tempat di RT 10 RW 04 di kediaman Mardio dalam rangka Syukuran Khitanan, Kemudian mecoba menginformasikan kepada Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar melalui pesan WhatsApp, Sekitar pukul 22.20 WIB, namun tidak ada balasan, Sementara kegiatan Pementasan Seni Kuda Lumping tersebut hingga pukul 23.00 WIB tetap berlangsung hingga usai.
Berdasarkan Wawancara dengan penonton asal Pekon Blitarejo mengatakan “Tapi pas memang sudah Bubar Polisi nya baru datang, dikasih waktu sampai jam sebelas diumumin dengan pengeras suara sama perwakilan tuan rumah” Kata warga tersebut.
Hal tersebut membuat tanda tanya bangi masyarakat seperti dikatakan Ari Warga Gadingrejo “Harusnya kalau memang mau dibubarkan ya semuanya jangan satunya dibubarkan satunya tidak, kalau alasanya tidak tau terus kerja Bhabinkamtibmas apa, masak informasi diwilayahnya nggak tau, ini tadi malam ada jaranan juga di Parerejo kok Sampek lebih dari jam sepuluh malem nggak dibubarin, dibubarinya setelah memang waktunya bubar jam sebelas malem, kok beda sama yang di pekon Gadingrejo kemaren itu minta waktu sampek jam sepuluh saja nggak dikasih, jam setengah sepuluh udah dibubarin, saya tonton semua itu pak, pengen liat sejuah mana ini terus berlangsung, jelas keliatan tebang pilih ini namanya” Tegas Ari.
Sementara hingga berita ini ditulis Kapolsek Gadingrejo IPTU Anwar Mayer Siregar belum ada jawaban terkait penindakan terhadap kegiatan Pentas Seni Kuda Lumping di Pekon Parerejo malam tadi.
