Tanggamus, www.lampungheadlines.com – Pembangunan jembatan penghubung di Pekon Tanjung Jaya Kecamatan Limau diduga tak sesuai dengan spesifikasi, hal itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas dan mutu dari jembatan tersebut yang tak akan mampu bertahan lama. Padahal pembangunan yang bersumber dari dana desa (DD) itu menelan biaya anggaran kurang lebih 100 jutaan. Rabu, 20/07/2022.
Dan benar saja, ketika meninjau ke lokasi pembangunan yang baru selesai beberapa bulan yang lalu, sudah ditemukan keretakan di kedua sisi jembatan, padahal jembatan bisa dibilang masih baru, selain itu juga kualitas adukan semen yang buruk patut dipertanyakan sebab dapat hancur dengan hanya di pegang oleh tangan biasa.
Menurut salah satu warga di dusun cempaka kopong Pekon Tanjung Jaya yang enggan namanya disebutkan, menyampaikan bahwa pada saat pembangunan jembatan tersebut, tidak menggunakan besi cakar ayam karena merupakan kekuatan pokok dari suatu jembatan agar tetap kokoh dan kuat sehingga awet.
” Saya merupakan salah satu pekerja dalam pembangunan jembatan tersebut, kami pun di bayar secara harian oleh pihak Pekon yaitu 70 ribu rupiah perharinya, dan pondasi jembatan itu tidak menggunakan cakar ayam hanya menggunakan batu, sedangkan material batu merupakan hasil gotong royong masyarakat dan hanya dibayar 800 ribu rupiah dan itu pun kami sumbangkan untuk pembangunan masjid di Tanjung Jaya,”Jelas pria paruh baya ini.
Selain itu, warga dusun Campaka Kopong merasa agak khawatir sebab apabila debit air gunung besar, bukan tidak mungkin susuan pondasi jembatan lama-lama akan dapat tergerus oleh terjangan air sungai, sehingga jembatan dapat mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, sebab sejatinya kekuatan suatu jembatan terletak pada pondasi yang terletak di sisi kiri dan kanan. Tambah lagi talud penahan tanah (TPT) pun tidak ada.
” Jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan masyarakat serta anak-anak dusun ini ketika hendak ke sekolah maupun aktifitas lainnya, kakon pun sejak pelantikan dahulu jarang menengok kesini, hanya ada kepentingan saja, seperti pembangunan jembatan itu saja,”keluhnya.
Sementara itu, ketika di konfirmasi Kepala Pekon Tanjung Jaya Sadiwan membenarkan bahwasanya, Pembangunan jembatan penghubung tersebut tak menggunakan besi cakar ayam, ia berdalih anggaran yang di gunakan tidak besar kurang lebih hanya 100 jutaan.
” Waktu itu kita anggarkan di perubahan, jadi anggaran jembatan tersebut sebanyak 104 jutaan, dan benar itu tidak memakai besi cair ayam sebagai dasar penguat bangunan jembatan, “Pungkas Kakon Sadiwan.